Jakarta, 24 Desember 2024 (Cakrawala) – Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) terus berkomitmen memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkotika di seluruh pelosok negeri.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah memperbarui daftar pencarian orang (DPO) yang terlibat dalam jaringan narkotika nasional dan internasional. Berdasarkan data terkini, BNN RI telah mengidentifikasi puluhan nama pelaku yang kini masuk dalam DPO.
Di antara nama-nama tersebut, terdapat beberapa kasus dengan tingkat urgensi tinggi, seperti Muhammad Erya Sanada (lahir di Samarinda, 6 April 1995), Veronica Pangril alias Vero (Jakarta, 5 April 1984), dan Ali Mohammad Issa Ahmad (United Arab Emirates, 11 Mei 1986), yang diketahui memiliki keterlibatan dalam sindikat narkotika lintas negara.
Para DPO ini diharapkan dapat segera diamankan guna memutus mata rantai peredaran narkotika yang semakin mengkhawatirkan.
Kepala BNN RI mengimbau masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif melaporkan keberadaan para DPO melalui call center 184 atau WhatsApp di 081-221-675-675.
Daftar DPO. <–‘ klik
Informasi dari masyarakat sangat berarti dalam mempercepat proses penindakan hukum. Identitas pelapor akan dijaga kerahasiaannya untuk melindungi keamanan mereka.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan dan kepedulian masyarakat adalah kunci utama dalam mewujudkan Indonesia yang bersih dari narkoba. Mari bersama kita lawan narkotika,” ujar Kepala BNN RI dalam konferensi pers.
BNN RI telah menyusun informasi detail mengenai ciri-ciri para DPO, seperti tinggi badan, warna kulit, ciri khas fisik, dan alamat terakhir yang diketahui. Salah satu contoh, Veronica Pangril, memiliki tinggi badan sekitar 160 cm, postur gemuk, dengan rambut lurus dan kulit kuning langsat.
Sementara itu, Ali Mohammad Issa Ahmad dikenal dengan postur besar, tinggi 180 cm, dan ciri khas berjanggut tebal.Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses situs resmi BNN RI atau menghubungi kantor BNN terdekat.
BNN RI berharap seluruh elemen masyarakat, termasuk media, dapat menjadi perpanjangan tangan dalam menyebarkan informasi terkait DPO.
Dengan kerja sama semua pihak, Indonesia yang bersih dari narkoba bukan lagi sekadar mimpi.
(Info oleh: Humas BNN RI)
