SEMARANG (Cakrawala) – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan menggandeng sekolah swasta untuk menerima siswa kurang mampu melalui program beasiswa dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025. Langkah ini diambil karena daya tampung sekolah negeri tidak mencukupi dibandingkan jumlah lulusan.
Wali Kota Semarang, Agustina, meminta Dinas Pendidikan untuk menyusun skema agar siswa yang tidak diterima di sekolah negeri tetap bisa bersekolah di swasta dengan beasiswa.
“Misalnya SPP-nya dibayar Pemkot, tapi kami tidak bisa intervensi sekolah swasta. Karena itu, kami minta slot khusus agar bisa menggunakan beasiswa,” ujar Agustina dalam acara Ngopi Bareng di Grand Edge Hotel Semarang,, pekan lalu.
Agustina menegaskan bahwa program ini menjadi prioritas dalam 100 hari pertama kepemimpinannya. Menurutnya, salah satu alasan utama orang tua enggan menyekolahkan anaknya ke swasta adalah biaya yang mahal.
“Oleh karena itu, pemerintah harus berperan dengan menjadikan sekolah swasta sebagai mitra dalam penyelenggaraan pendidikan,” tandasnya.
Dinas Pendidikan akan menghitung kebutuhan anggaran serta jumlah siswa kurang mampu yang akan mendapatkan beasiswa. Agustina menegaskan bahwa anggaran tidak hanya berasal dari APBD, tetapi juga akan melibatkan bantuan dari provinsi dan CSR dari pengusaha.
“Saya tidak ingin ada anak yang putus sekolah karena biaya. Sekolah gratis yang sudah ada akan dilanjutkan dan diperbaiki jika masih kurang,” tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan konsep dan pemetaan jumlah siswa penerima bantuan. Skema beasiswa ini akan melibatkan berbagai sumber pendanaan agar pendidikan tetap terjangkau bagi semua anak di Semarang.(Redaksi)