Tegal, 26 Desember 2024 (Cakrawala) – Universitas Panca Sakti (UPS) Tegal kembali menjadi perbincangan publik setelah website resmi Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), https://ppg.upstegal.ac.id, dilaporkan tidak dapat diakses.
Dr. Sutji Muljani, M.Pd., Kaprodi PPG sebagai Direktur Program PPG universitas, pada Sabtu, 21 Desember 2024, menyampaikan bahwa website tersebut kemungkinan besar terkena serangan hacker.
“Wa’alaikumussalaam Mas. Mohon maaf, sepertinya web PPG kena hacker, Mas. Tapi sekarang sudah aman” ujarnya.
Namun, kenyataannya, hingga saat ini situs tersebut tetap tidak dapat diakses. Kabar ini memicu perhatian lebih besar setelah adanya laporan pengaduan resmi ke Kejaksaan Negeri Tegal terkait dugaan penyelewengan dana APBN untuk program PPG.
Dalam laporan tersebut, disebutkan adanya dugaan pemotongan dana sebesar 10% oleh rektor dan 25% oleh yayasan dari total anggaran yang diterima.
Sementara itu, dana penyelenggaraan dari negara sebesar 8% untuk operasional, seperti untuk honorarium pengajar. Lebih mengejutkan lagi, laporan tersebut menyebutkan bahwa honorarium pengajar terkena potongan hingga 50%.
Saat dikonfirmasi, pihak universitas membantah tuduhan adanya potongan sebesar itu.
“Potongan hanya 5% untuk dosen non-PNS dan 15% untuk dosen PNS,” tegas Dr. Sutji.
Namun, universitas mengakui bahwa pengajar PPG sebagian besar berasal dari dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UPS.
“Ini untuk efisiensi. Daripada setelah mengajar, para dosen tidak melakukan apa-apa. FKIP juga mahasiswanya sedikit,” ungkap Fajar, Direktur Pascasarjana UPS, saat dimintai komentar.
Isu ini memicu reaksi beragam dari masyarakat, terutama di media sosial. Banyak warganet mendesak transparansi dan penyelidikan menyeluruh.
Salah satu komentar datang dari Honesty Bahari Trust, yang mengatakan, “Benar atau tidak laporan tersebut tetap harus ditindaklanjuti institusi terkait, seperti KPK atau kejaksaan tinggi, karena laporan tersebut merupakan whistleblowing.”
Komentar lain dari pengguna TikTok, Jeje, menyatakan, “Tolong usut, Pak, biar universitasnya makin bagus.”
Sebuah video yang membahas isu ini bahkan telah dilihat lebih dari 166,8 ribu kali, memicu diskusi tajam mengenai pentingnya transparansi pengelolaan dana publik oleh institusi pendidikan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi lebih lanjut dari Universitas Panca Sakti Tegal terkait langkah perbaikan, baik mengenai aksesibilitas website PPG maupun dugaan penyelewengan dana.
Publik menantikan tindakan konkret dari pihak universitas dan aparat penegak hukum untuk mengungkap kebenaran serta memastikan akuntabilitas dalam pengelolaan dana APBN.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi institusi pendidikan untuk menjaga kepercayaan publik melalui keterbukaan dan tanggung jawab penuh atas penggunaan dana yang bersumber dari masyarakat.