Jakarta, Cakrawala – Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan, resmi diberhentikan oleh PSSI pada Senin malam, 20 Januari 2025. Keputusan ini diumumkan secara mendadak oleh PSSI, memicu berbagai tanggapan dari publik, terutama penggemar sepak bola yang selama ini mengapresiasi kontribusinya dalam mengangkat performa Garuda di kancah internasional.
Sejak didapuk sebagai pelatih pada 2020, Shin Tae-yong membawa sejumlah perubahan signifikan bagi Timnas Indonesia. Di bawah arahannya, Timnas berhasil lolos ke putaran final Piala Asia 2023 setelah 16 tahun absen dari kompetisi tersebut. Tim Garuda juga tampil kompetitif di Piala AFF 2021, meski harus puas menjadi runner-up.
Pelatih yang juga pernah menangani Timnas Korea Selatan ini dikenal berfokus pada pembinaan pemain muda. Beberapa nama seperti Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, dan Ronaldo Kwateh mendapat kesempatan berkembang di bawah asuhannya. Shin juga memperkenalkan pendekatan disiplin tinggi yang berhasil membangun mental dan daya juang para pemain.
Namun, tidak semua perjalanan Shin Tae-yong bersama Timnas berjalan mulus. Beberapa hasil yang kurang maksimal dan persoalan internal PSSI menjadi bagian dari dinamika masa kepelatihannya.
Dalam konferensi pers, Ketua Umum PSSI mengungkapkan bahwa pemecatan ini merupakan bagian dari rencana pembenahan dan restrukturisasi besar di tubuh Timnas Indonesia. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Shin Tae-yong atas dedikasi dan kontribusinya selama ini. Namun, kami merasa perlu mengambil langkah baru untuk masa depan sepak bola Indonesia,” ujar Ketua Umum PSSI.
Keputusan tersebut menimbulkan berbagai reaksi dari publik, khususnya para penggemar yang selama ini mengagumi kepemimpinan Shin Tae-yong. Banyak yang merasa pemecatan ini terlalu tergesa-gesa, mengingat hasil positif yang berhasil diraih Timnas di bawah asuhan Shin.
Sejumlah pemain Timnas Indonesia turut menyampaikan penghormatan kepada pelatih yang telah menjadi mentor mereka selama beberapa tahun terakhir. Gelandang muda Marselino Ferdinan menulis di media sosialnya, “Terima kasih Coach Shin atas semua pelajaran berharga. Anda akan selalu menjadi bagian dari keluarga Garuda.”
Kapten Timnas, Asnawi Mangkualam, juga menyampaikan kesannya. “Coach Shin adalah pelatih yang sangat berperan dalam perjalanan karier kami. Kami mendoakan yang terbaik untuk masa depan Anda,” tulisnya.
Keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong kembali memunculkan kritik terhadap pola manajemen federasi sepak bola nasional ini. Beberapa pengamat menilai bahwa keputusan tersebut tidak mencerminkan rencana jangka panjang yang dibutuhkan Timnas.
“Shin Tae-yong telah meletakkan fondasi yang kuat untuk regenerasi pemain muda. Jika pergantian pelatih dilakukan tanpa perencanaan matang, kita hanya akan kembali ke siklus yang sama: inkonsistensi,” ujar Akmal Marhali, analis sepak bola nasional.
Meski tidak lagi menangani Timnas Indonesia, Shin Tae-yong diyakini akan segera mendapatkan tawaran dari klub-klub besar, baik di Korea Selatan maupun negara Asia lainnya. Sementara itu, PSSI harus segera mengumumkan pelatih baru yang mampu menjaga momentum perkembangan Timnas dan melanjutkan program pembinaan pemain muda.
Bagi penggemar sepak bola Indonesia, sosok Shin Tae-yong akan selalu dikenang sebagai pelatih yang tidak hanya membangun tim, tetapi juga membawa mentalitas baru bagi para pemain. “Meskipun ini akhir dari perjalanan Coach Shin bersama Indonesia, kerja kerasnya akan terus menjadi inspirasi,” ujar salah satu penggemar sepak bola.
Kini, harapan publik tertuju pada langkah baru yang akan diambil PSSI. Akankah penerus Shin Tae-yong mampu melanjutkan pondasi yang telah dibangun? Hanya waktu yang akan menjawab.
Redaksi Cakrawala