SEMARANG (Cakrawala) – Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Kedungpane Semarang bekerja sama dengan Direktorat Narkoba Polda Jawa Tengah berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba ke dalam lapas oleh seorang pengunjung.
Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Kelas I Semarang dalam menjalankan Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Bapak Jenderal Pol (Purn) Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H. yaitu memberantas peredaran narkoba dan pelaku penipuan dengan berbagai modus di Lapas dan Rutan. Demikian antara lain dikutip dari instagram @lapassemarang akun resmi Lapas Kelas 1 Semarang.
Kepala Lapas Kelas I Semarang, Mardi Santoso menjelaskan bahwa penangkapan ini bermula dari koordinasi dengan Direktorat Narkoba Polda Jawa Tengah mengenai informasi bahwasanya ada seorang pengunjung bernama Hery Supriyanto yang diduga akan menyelundupkan narkoba saat membesuk seorang warga binaan pemasyarakatan (WBP) bernama Nursila Adi Jaya.
“Berdasarkan informasi yang kami terima, kami langsung berkoordinasi dengan Direktorat Narkoba Polda Jateng. Pada Rabu, 12 Februari 2025, sekitar pukul 10.15 WIB, petugas melakukan pemantauan terhadap pengunjung yang bersangkutan. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan barang bukti berupa kristal putih yang diduga sabu seberat 29,17 gram (bruto) dan ekstasi yang telah dihancurkan seberat 3,04 gram (bruto). Narkoba tersebut diselundupkan dengan modus disembunyikan di dalam anus pengunjung,” ujar Mardi Santoso.
“Kedua orang tersebut, baik pengunjung maupun WBP yang menerima barang terlarang tersebut, langsung diamankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang bersih dari narkoba, demi mendukung program rehabilitasi dan pembinaan yang lebih baik bagi warga binaan,” tambahnya.
“Kami akan terus berupaya memperketat pengawasan terhadap masuknya barang terlarang ke dalam lapas. Ini adalah bukti nyata dari komitmen kami dalam memberantas peredaran narkoba di dalam lapas. Kami akan terus meningkatkan sinergi dengan instansi terkait untuk mencegah hal serupa terjadi di masa mendatang.” (Redaksi)