SEMARANG, Cakrawala – Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Semarang (STIEMA), H Dr Rokhmad Budiyono SPd MM menerima gelar akademik Associated Profesor (Lektor Kepala) dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek), dengan nomer 22678/A3/ΚΡΤ.ΚP/2025.
Kenaikan jabatannya menjadi Lektor Kepala tersebut, dalam kepakaran di bidang Ilmu Manajemen. Surat keputusan tersebut diserahkan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah Prof. Dr. Ir. Aisyah Endah Palupi, M.Pd, Senin (26/8/2025).
Dr Rokhmad Budiyono yang kini menjabat sebagai Wakil Direktur dan Ketua Program Studi Magister Manajemen (MM) STIEMA ini telah memenuhi syarat kenaikan jabatan dan berdasarkan Sertifikat Uji Kompetensi Kenaikan Jabatan Akademik Dosen Nomer 08377/834/DT.04.01/2025 tanggal 25 Juni 2025 dinyatakan telah mengikuti dan lulus kompetenal kenaikan jenjang jabatan Lektor Kepala, dalam kenaikan jabatan akademik dosen.
Ayah empat anak, Rokhmad Budiyono bersyukur atas capaian tersebut serta menyatakan, ”Alhamdulillah saya telah dipercaya dengan diperolehnya SK dari Kemdiktisaintek. Ini bagian dari amanah yang harus dilaksanakan oleh dosen,” jelasnya, Kamis (28/8/2025).
Rokhmad bertutur perjuangan hidup yang tidak mudah ketika mengikuti masuk perguruan tinggi yaitu tes Sipenmaru tahun 1988 dengan numpang colt bak terbuka dari Salatiga, milik seorang pemilik bengkel yg bekerja di daerah Pringgading, Semarang.
Loper Koran
Kemudian dia turun di perempatan Jalan Bangkong dilanjutkan berjalan kaki ke Gedung Sekolah Guru Olahraga (SGO) Atmodirono, dengan bekal sedikit modal uang pinjaman dari dari temen SMA sebesar Rp50 ribu.
Dengan modal pinjaman tersebut ia nekad berangkat daftar ulang kuliah IKIP Negeri Semarang, serta berjuang hidup di Semarang. Tidak hanya itu, Rokhmad muda
Juga memberanikan diri, melamar menjadi asisten rumah tangga keluarga dosen Drs Suwondo, jalan Tumpang 1 nomer 59.
Hal itu dilakukan agar bisa sekedar untuk numpang tidur dan makan. Sedangkan untuk persiapan membayar kuliah semester berikutnya melamar jadi sales promosi mencari pelanggan koran.
Rokhmad Budiyono kelahiran 2 April 1969 di Desa Jatireja, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang ini merupakan sosok yang memiliki komitmen untuk turut mencerdaskan anak bangsa.
Menurutnya, dia berlatabelakang dari keluarga sederhana, dimana ayah dan ibunya, Atmo Atmin dan Siti Aisyah, buta huruf, namun selalu mengajarkan hidup untuk selalu bertumbuh dan berjuang.
Dia juga menuturkan perjalanan karier sebelum berprofesi sebagai dosen di tahun 2015, pernah menjadi kepala pemasaran di Harian Sore Wawasan.
”Pekerjaan saya saat itu dirintis sejak saya kuliah S1 di IKIP Negeri Semarang (sekarang UNNES) yakni dengan menjadi loper koran,” jelasnya.
Alumni Magister Manajemen dan Program Doktor Ilmu Managemen Unissula ini mengaku, meskipun memulai karier sebagai dosen di usia 46 tahun, dirinya memiliki target meraih gelar profesor sebelum usia 60 tahun.
”Sehingga bisa menginspirasi orang lain, bahwa keterlambatan profesi dan cita-cita bukanlah sebuah kegagalan, namun hanya keberhasilan yang tertunda,” jelasnya.
Oleh karena itu, dia selalu mendorong mahasiswanya untuk pantang menyerah dalam meraih cita-cita dan belajar. Spirit tersebut yang selalu dia tularkan ke mahasiswanya.
Seperti diketahui, Lektor Kepala adalah salah satu tingkatan jabatan fungsional dosen di perguruan tinggi. Jabatan ini berada di atas Lektor dan di bawah Guru Besar (Profesor).
Untuk meraihnya, tidaklah mudah, sehingga ini menjadi bukti pencapaian dosen dalam karya ilmiah dan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Untuk menjadi Lektor Kepala, dosen harus memenuhi persyaratan seperti mengumpulkan angka kredit, memiliki kualifikasi akademik yang sesuai (biasanya Doktor), dan telah menduduki jabatan Lektor selama waktu tertentu. (Redaksi)