Serba Serbi
Home » Razia Lapas Semarang: Masih Ada Ponsel Di Kamar Napi

Razia Lapas Semarang: Masih Ada Ponsel Di Kamar Napi

Tim Gabungan Razia Lapas Klas 1 Semarang. (Foto: Ist)

SEMARANG (Cakrawala) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang menggelar razia gabungan bertajuk “Pemasyarakatan Bersih-bersih”.

Kegiatan ini bertujuan untuk meminimalisir peredaran barang-barang terlarang di dalam lingkungan Lapas guna memperkuat keamanan dan ketertiban.

Kepala Lapas (Kalapas) Kelas I Semarang, Mardi Santoso, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program yang telah dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto.

“Program tersebut bertujuan untuk memastikan lingkungan Lapas tetap aman dan bebas dari barang-barang terlarang seperti narkotika, senjata tajam, dan alat komunikasi.”

Hasil razia petugas gabungan berhasil menemukan berbagai benda terlarang, di antaranya kipas angin, stop kontak rakitan, kabel, senjata tajam, water heater, ponsel, charger, dan lain-lain.

Proyek Kejar Tayang Kopdes Merah Putih dan PP Era Jokowi Dibatalkan Mahkamah Agung

Razia gabungan tersebut selain melibatkan jajaran internal Lapas Kelas I Semarang, juga menggandeng Aparat Penegak Hukum (APH) dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah, Kepolisian Sektor (Polsek) Kecamatan Ngaliyan, dan Komando Rayon Militer (Koramil) Kecamatan Ngaliyan.

Kehadiran para aparat ini semakin memperketat pengawasan dan pemeriksaan dalam pelaksanaan razia. Razia dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61 tahun 2025 pada Kamis (21/03).

“Kegiatan ini kami lakukan untuk mendukung dan melaksanakan arahan pimpinan. Kami ingin memastikan Lapas tetap kondusif dan bersih dari barang-barang yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban,” ujar Mardi Santoso seperti dikutip dari @lapassemarang.

Razia kali ini difokuskan pada Blok Drupada dan Fatruk, di mana seluruh petugas menyisir setiap kamar dan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap barang-barang milik warga binaan.

Dalam pelaksanaannya, razia dilakukan dengan pendekatan humanis dan tetap menghormati hak-hak warga binaan. (Redaksi)

Mengungkap Tabir Kecurangan Beras Premium: Ancaman Tersembunyi di Balik Piring Nasi Kita