Jakarta, Cakrawala – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengumumkan bahwa mulai Februari 2025, mekanisme pendanaan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan mengalami perubahan signifikan. Sebelumnya, mitra penyedia makanan dalam program ini menggunakan sistem reimburse, di mana mereka harus mengeluarkan dana terlebih dahulu dan kemudian mengajukan penggantian biaya. Namun, mulai bulan depan, sistem tersebut akan digantikan dengan mekanisme pendanaan langsung.
Dalam pernyataannya, Dadan menjelaskan bahwa perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan memastikan kelancaran operasional bagi para mitra. “Kami tengah berupaya agar pembayaran kepada mitra program Makan Bergizi Gratis tidak lagi menggunakan sistem reimburse. Dengan demikian, mitra tidak perlu lagi menalangi dana di awal,” ujarnya.
Program MBG, yang diluncurkan pada Januari 2025, bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi gratis kepada berbagai kelompok rentan, termasuk anak-anak sekolah, ibu hamil, dan balita. Pada tahap awal, program ini menargetkan 17,5 juta penerima manfaat hingga September 2025 dengan anggaran sebesar Rp71 triliun. Namun, Presiden Prabowo Subianto menginginkan percepatan program sehingga dapat menjangkau 82,9 juta penerima manfaat pada akhir tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun.
Perubahan mekanisme pendanaan ini diharapkan dapat memperlancar distribusi makanan bergizi kepada masyarakat yang membutuhkan dan mendukung tujuan pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi nasional.