humaniora Pilihan redaksi Politik
Home » Presiden Prabowo Utus Jokowi Melayat Pemakaman Paus Fransiskus

Presiden Prabowo Utus Jokowi Melayat Pemakaman Paus Fransiskus

Dokumentasi Presiden RI ke 7 Joko Widodo saat menyambut kunjungan Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus, dengan upacara kenegaraan yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.

JAKARTA (Cakrawala) – Presiden Prabowo Subianto mengutus Presiden ke-7 RI Joko Widodo untuk menghadiri acara pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan.

Pemakaman itu rencananya akan dilaksanakan pada Sabtu, 26 April 2025 mendatang.

Tak hanya Jokowi, Prabowo juga mengutus Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Ketua Panitia Penyambutan Paus Ke Indonesia September 2024 lalu Ignasius Jonan, hingga Menteri Hak Asasi dan Manusia Natalius Pigai.

Selain Jokowi, tokoh-tokoh yang diutus Presiden Prabowo mewakili bangsa dan negara Indonesia Adalah wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, mantan menteri Ignasius Jonan dan MenHAM keempat Natalius Pigai.

“Kami berharap utusan ini dapat mewakili bangsa dan negara kita di dalam ikut menyampaikan simpati dan belasungkawa,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, 23 April 2025.

Pemda Harus Beradaptasi Dengan Situasi Ekonomi Global

Prasetyo juga mengabarkan jadwal keberangkatan saat ini sedang diatur. Rencananya akan dilakukan Kamis atau Jumat mendatang.

Ia juga mengatakan pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya pemimpin gereja sedunia pada 21 April 2025 lalu.

Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun, Senin (21/4/2025), pukul 07.35 waktu Roma. Kabar duka ini diumumkan oleh Vatikan melalui pernyataan resmi, dan sekaligus mengakhiri masa kepemimpinan lebih dari satu dekade dari tokoh gereja yang dikenal dekat dengan isu-isu kemanusiaan.

Beberapa jam sebelum wafat, ia sempat tampil di hadapan publik pada Minggu Paskah untuk memberikan berkat.

Ini pun menjadi sebuah momen yang mengejutkan sekaligus menguatkan umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus.

Pemprov Jateng Harap Internet Gratis Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

Sepanjang hidupnya, Paus Fransiskus menghadapi berbagai tantangan kesehatan sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Ia dilarikan ke Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada 14 Februari 2025 karena bronkitis yang kemudian berkembang menjadi pneumonia bilateral.

Setelah menjalani perawatan selama 38 hari, ia dipulangkan ke kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan, untuk melanjutkan pemulihan. Masalah kesehatan bukan hal baru bagi pemimpin Gereja Katolik tersebut.

Paus Fransiskus pernah menjalani operasi paru-paru saat berusia 21 tahun di Argentina karena infeksi saluran pernapasan parah.

Seiring bertambahnya usia, ia kerap mengalami gangguan serupa. Pada November 2023, Paus bahkan membatalkan kunjungan ke Uni Emirat Arab akibat influenza dan radang paru-paru.

KPK Dalami Surat Plesiran, Tom Lembong Dituntut Penjara 7 Tahun, dan Dana Desa Jadi Jaminan Kopdes

Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi kronis seperti sciatica, osteoartritis, dan robekan ligamen lutut semakin membatasi mobilitasnya, hingga akhirnya ia lebih sering menggunakan kursi roda.

Pada tahun 2021, ia juga menjalani operasi usus besar untuk mengatasi divertikulitis.

Infeksi saluran pernapasan seperti bronkitis dan pneumonia pun kerap kambuh dan memburuk di tahun-tahun akhir hidupnya.

Meski kondisi fisik semakin menurun, Paus tetap melanjutkan tugasnya sebagai pemimpin spiritual bagi lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia.

Ia dikenal aktif dalam menyuarakan pesan perdamaian, solidaritas, dan kepedulian terhadap kaum marginal, bahkan dalam kondisi fisik yang terbatas. (Redaksi)