Bisnis Ekonomi
Home » PETANI TEMBAKAU TEMANGGUNG MENJERIT: GUDANG GARAM HENTIKAN PEMBELIAN, PANEN TAK TERSERAP

PETANI TEMBAKAU TEMANGGUNG MENJERIT: GUDANG GARAM HENTIKAN PEMBELIAN, PANEN TAK TERSERAP

Temanggung, CakrawalaPuluhan ton tembakau berkualitas tinggi hasil panen para petani di lereng Gunung Sindoro-Sumbing kini menumpuk di gudang-gudang kecil milik warga. Musim panen yang seharusnya menjadi momen penghasilan justru berubah menjadi ancaman. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)—salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia—menghentikan pembelian tembakau dari Temanggung, menyebabkan keresahan besar di kalangan petani.

Keluhan ini disampaikan langsung oleh para petani dan pemerintah daerah Temanggung melalui berbagai forum publik. Ketua DPRD Temanggung dan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) telah mengkonfirmasi bahwa Gudang Garam secara resmi tidak melakukan pembelian untuk musim panen 2024/2025.

Alasan: Stok Melimpah dan Pasar Lesu

Dalam pernyataan resmi yang dikutip dari beberapa media nasional, manajemen Gudang Garam menyebut bahwa stok tembakau perusahaan saat ini mencukupi kebutuhan produksi hingga empat tahun ke depan. Perusahaan juga menyoroti penurunan penjualan rokok secara nasional sebagai salah satu alasan utama.

Di sisi lain, data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa harga saham Gudang Garam terus merosot, dari Rp90.000 per lembar pada 2019 menjadi Rp9.600 per Juni 2025. Analis menilai hal ini sebagai imbas dari menurunnya konsumsi rokok legal dan meningkatnya peredaran rokok ilegal.

Petani Menanggung Beban

Tanpa adanya pembelian dari GGRM, ribuan petani di Temanggung kini menghadapi risiko kerugian besar. Berdasarkan data Dinas Pertanian Temanggung, estimasi total panen tembakau tahun ini mencapai 12.000 ton, sementara kapasitas serapan dari pabrikan lain seperti Djarum, Wismilak, dan Nojorono diperkirakan hanya mencakup sebagian kecil—tidak sampai setengah dari total produksi.

Proyek Kejar Tayang Kopdes Merah Putih dan PP Era Jokowi Dibatalkan Mahkamah Agung

Seorang petani dari Kecamatan Parakan yang enggan disebutkan namanya mengatakan, “Kami sudah tanam sesuai standar kualitas tinggi. Tapi jika tidak ada yang beli, harga bisa jatuh jauh di bawah biaya produksi.”

Pantauan harga di lapangan menunjukkan bahwa tembakau kualitas C hanya dihargai Rp65.000–Rp75.000/kg, dan kualitas D bahkan lebih rendah. Padahal tahun lalu, harga bisa mencapai Rp90.000–Rp100.000/kg.

Pemkab Temanggung Bergerak

Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kabupaten Temanggung telah melakukan pertemuan dengan manajemen Gudang Garam di Kediri, Jawa Timur. Namun belum ada sinyal positif terkait rencana pembelian ulang.

“Kami mendesak perusahaan agar tetap membuka ruang bagi petani Temanggung. Jangan sampai satu kebijakan internal meruntuhkan ekonomi rakyat kecil,” ujar Bupati Temanggung Agus Setyawan dalam konferensi pers yang digelar awal Juni 2025.

Selain itu, Pemkab Temanggung juga tengah mengupayakan program jangka menengah berupa penguatan UMKM rokok lokal, percepatan perizinan cukai melalui sinergi dengan Kantor Bea Cukai Magelang, serta penyusunan rencana Kawasan Industri Tembakau Lokal.

Mengungkap Tabir Kecurangan Beras Premium: Ancaman Tersembunyi di Balik Piring Nasi Kita

Namun, menurut APTI Temanggung, langkah-langkah tersebut masih bersifat jangka menengah dan belum dapat mengatasi kerugian langsung yang dialami petani pada musim ini.

Ancaman Terhadap Keberlanjutan

Pengamat agribisnis dari UGM, Dr. Joko Purwanto, menilai bahwa fenomena ini menjadi peringatan penting bagi pemerintah pusat dan daerah untuk tidak membiarkan ketergantungan komoditas vital seperti tembakau hanya pada satu atau dua korporasi besar.

“Temanggung punya sejarah panjang dengan tembakau. Kalau ini tidak ditangani secara struktural, kita bisa kehilangan komoditas unggulan dan kebudayaan pertanian yang melekat kuat di masyarakat,” tegas Dr. Joko dalam diskusi publik di Yogyakarta, 14 Juni 2025.

Catatan Redaksi:
Sebagian narasumber dalam laporan ini meminta untuk tidak disebutkan identitasnya secara langsung. Media Cakrawala terus berkomitmen mengikuti perkembangan isu ini dan akan menyampaikan setiap kebijakan yang berdampak terhadap petani dan sektor pertanian strategis lainnya.

K Fitness Perkuat Eksistensi di Semarang: Cabang Hasanudin Resmi Dibuka dengan Inovasi dan Layanan Kelas Dunia