SEMARANG (Cakrawala) – Siapa yang tak kenal karaoke? Sebuah sarana hiburan berupa mesin yang begitu populer dan mendunia.
Karaoke memiliki sejarah yang menarik dan berkembang pesat sepanjang waktu.
Adalah Daisuke Inoue, seorang musisi Jepang, sekitar tahun 1070-an ia menciptakan mesin yang memungkinkan orang bernyanyi dengan iringan musik tanpa harus memiliki kemampuan musik yang baik.
Mesin penemuan Daisuke ini semula dinamai Juke 8. Mesin-mesin ini kemudian dipasang di berbagai tempat hiburan di Kobe dan Osaka, dan menjadi sangat populer.
Namun dalam perkembangannya lebih populer disebut karaoke, yang berasal dari bahasa Jepang.
Nama “karaoke” sendiri berasal dari kata “kara” yang berarti “kosong” dan “oke” yang merupakan singkatan dari “orchestra”.
Sepuluh tahun kemudian, di era 1980-an, karaoke mulai populer di Jepang dan kemudian menyebar ke seluruh Asia. Pada saat itu, karaoke masih menggunakan kaset dan pita magnetik untuk memutar musik.
Popularitas karaoke pun menanjak pada era 1990-an seiring perkembangan teknologi digital yang memungkinkan mesin ini menggunakan CD dan komputer untuk memutar musik.
Hal ini memungkinkan karaoke menjadi lebih mudah diakses dan lebih banyak pilihan lagu.
Lalu, di era 2000-an, karaoke mulai menggunakan teknologi modern seperti layar sentuh, internet, dan aplikasi mobile.
Kondisi itu menjadikan karaoke lebih interaktif dan lebih mudah diakses.
Meski Daisuke Inoue tak mempatenkan penemuannya itu, namun mesin karaoke telah membuat bisnisnya di industri hiburan meningkat pesat dan menjadikannya kekayaannya terus bertambah.
Selain kaya, penemuan karaoke menghantarkan Daisuke menerima penghargaan Ignoble Nobel Peace Prize pada tahun 2004 karena karaoke dinilai memberikan kontribusi besar pada industri hiburan dan budaya Jepang.
Mesin karaoke temuan Daisuke kini telah menjadi bagian dari budaya populer di Jepang dan di seluruh dunia.
Dalam perkembangannya saat ini karaoke telah menjadi hiburan yang populer di seluruh dunia. Mesin ini lazim digunakan dirumah-rumah pribadi atau diusahakan secara komersial.
Banyak tempat karaoke yang menawarkan berbagai macam fasilitas dan teknologi, seperti ruang karaoke yang nyaman, layar sentuh, aplikasi mobile untuk memilih lagu, resto hingga pemandu.
Berikut beberapa tempat karaoke exclusive di Semarang yang bisa kamu kunjungi:
Tempat Karaoke Exclusive di Semarang
1. Family Fun Karaoke
– Alamat: Jl. Brigjen Sudiarto/Majapahit No.455, Semarang, Jawa Tengah
– Harga: Mulai dari Rp45.000 per jam
– Fasilitas: Wi-Fi, ruangan premium, berbagai macam makanan dan camilan
2. Masterpiece KTV
– Alamat:; Duta Pertiwi (DP) Mall Lantai 2, Jln. Pemuda No.150, Sekayu, Semarang, Jawa Tengah
– Harga: Mulai dari Rp85.000 per jam
– Fasilitas: Wi-Fi, ruangan premium, kartu member, LCD touchscreen, koleksi lagu yang lengkap
3. Mr. Locus Karaoke
– Alamat: Jln. Brigjend Sudiarto, Ruko Gayamsari No.23 – 26 Majapahit, Semarang, Jawa Tengah
– Harga: Mulai dari Rp50.000 per jam
– Fasilitas: Desain interior yang unik, ruangan yang nyaman
– Jam Operasional: Senin sampai Sabtu pukul 1 siang hingga 12 malam
4. Happy Puppy Karaoke
– Alamat: Ruko No. 11-13, Jalan Pandanaran No.6, Pekunden, Semarang, Jawa Tengah
– Harga: Mulai dari Rp75.000 per jam
– Fasilitas: Teknologi modern, audio berkualitas, komputer layar sentuh, koleksi lagu yang lengkap
5. Inul Vizta Karaoke
– Alamat: Jln. Tri Lomba Juang No.16, Mugassari, Semarang, Jawa Tengah
– Harga: Mulai dari Rp48.000 per jam
– Fasilitas: Ruang karaoke yang nyaman, sistem suara berkualitas, pilihan lagu yang lengkap
– Jam Operasional: Pukul 10 pagi sampai pukul 3 sore
6. Baby Face Karaoke
– Alamat: Jl. Anjasmoro Raya No.8 Blok E1/8, Tawangsari, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50144
– Fasilitas: Ruangan modern dan mewah, sistem audio visual berkualitas tinggi
7. Legends Club – Karaoke – Spa
– Alamat: Gedung Grand Edge, Jl. Sultan Agung No.96, Wonotingal, Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah 50252
– Fasilitas: Fasilitas karaoke, klub, dan spa, desain interior yang elegan
Perlu diingat bahwa informasi di atas dapat berubah sewaktu-waktu. (Edy Barlianto/Redaksi/dari berbagai sumber)
