Sleman, 4 Januari 2024 (Cakrawala)– Pemerintah Kabupaten Sleman terus mendukung program pembangunan Tol Jogja sebagai bagian dari proyek strategis nasional.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPKP), Mirza Anfansury, ST, MT, menjelaskan bahwa Pemkab Sleman berperan aktif dalam memastikan kelancaran proyek ini, termasuk menyiapkan akses jalan kabupaten menuju rest area dan lokasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang akan dibangun di sekitar jalur tol.
“Kami bertugas menyiapkan akses jalan menuju rest area dan lokasi UMKM. Pihak pengelola tol akan menyediakan fasilitasnya, sementara kami memastikan infrastruktur pendukung di luar area tol,” ujar Mirza saat ditemui di ruang kerjanya (30/12/2024).
Namun, Mirza menegaskan bahwa proyek tol tidak akan mengorbankan keberlanjutan lahan pertanian. Berdasarkan peta Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang telah disampaikan ke pemerintah pusat, wilayah yang termasuk LP2B tidak boleh diubah fungsinya.
Jika jalur tol melewati LP2B, solusinya adalah dengan membangun jalan layang untuk menjaga kelestarian lahan pertanian.
“LP2B tidak boleh berubah petanya. Jika terkena jalur tol, maka jalur tersebut harus dibuat melayang di atas tanah,” tambahnya.
Selain itu, Pemkab Sleman juga berkomitmen mempertahankan luasan ruang terbuka hijau (RTH) sebesar 18 ribu hektar, meskipun beberapa titiknya harus dipindahkan.
“Kami sudah berkoordinasi agar program nasional ini tetap berjalan tanpa mengurangi luas lahan hijau yang telah ditetapkan,” jelas Mirza.
Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat untuk tetap berkomunikasi terkait perubahan tata ruang, terutama jika proyek tol berdampak pada lahan mereka.
“Jika ada masyarakat yang ingin mengajukan perubahan status lahan, kami sarankan mereka berkoordinasi dengan Bupati dan Sekretaris Daerah,” ungkap Mirza.
Pembangunan Tol Jogja diharapkan tidak hanya meningkatkan konektivitas, tetapi juga menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan, terutama bagi Kabupaten Sleman yang menjadi salah satu wilayah terdampak utama.