Serba Serbi
Home » Pelestarian Tradisi di Era Modern: Peluncuran Antologi “Pantun Cinta” di Bantul

Pelestarian Tradisi di Era Modern: Peluncuran Antologi “Pantun Cinta” di Bantul

Bantul (Cakrawala Media) 7 Desember 2024 – Dalam rangkaian acara Kajian dan Apresiasi Seni Budaya Samawa Ke-16, Yayasan Pusat Seni Budaya Profetik (Pusbatik) menggelar peluncuran antologi pantun berjudul PANTUN CINTA: Dari Umat untuk Bangsa. Acara yang berlangsung di Pendopo Wonolelan, Dusun Bojong, Plered, Bantul ini menjadi momentum penting dalam upaya pelestarian budaya Indonesia.

Peluncuran buku ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk para seniman, budayawan, serta generasi muda. Selain peluncuran buku, acara juga diisi dengan pembacaan pantun, diskusi budaya, dan penghormatan kepada para penulis yang berkontribusi dalam antologi tersebut. Tiga penulis yang menjadi sorotan dalam peluncuran ini adalah Daim Rahardjo (80 tahun), Mustofa W Hasyim (70 tahun), dan Haryanto (60 tahun). Ketiganya menyumbangkan pantun-pantun sarat pesan moral dan kearifan lokal.

“Kami menulis maka kami ada,” ujar Mustofa W Hasyim, yang mewakili ketiga penulis utama, dalam sambutannya. Buku ini juga diberikan secara simbolis kepada mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Drs. Edy Heri Suasana, sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi para penulis dan upaya pelestarian budaya.

Editor buku, Jabrohim, menyoroti pentingnya memberdayakan pantun agar tetap relevan di tengah perkembangan teknologi. “Pantun tidak hanya warisan budaya tetapi juga alat komunikasi yang unik. Kami berharap pantun bisa diintegrasikan ke dalam media sosial dan platform digital, sehingga mampu menarik minat generasi muda,” ungkapnya.

BERITA RESMI: KLAIM NADIEM MAKARIM MENJADI DPO ADALAH HOAX

Pendopo Wonolelan, yang menjadi lokasi acara, dirancang khusus sebagai pusat pelestarian seni dan budaya. Drs. Heryanto, MSI, selaku pengelola pendopo, menyampaikan bahwa tempat ini akan terus mendukung kegiatan serupa untuk menghidupkan budaya lok

Dalam sambutannya, Ketua Pembina Yayasan Pusbatik, Mahyudin Al Mudra, SH, MM, MA, menekankan pentingnya mengenalkan budaya kepada generasi muda sebagai bentuk cinta tanah air. “Melalui acara ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk mencintai budaya lokal sekaligus menjadikannya bagian dari identitas modern bangsa,” ujarnya.

Antologi PANTUN CINTA: Dari Umat untuk Bangsa menjadi simbol komitmen terhadap pelestarian pantun sebagai bagian dari khazanah budaya Indonesia. Buku ini memuat nilai-nilai luhur yang tetap relevan di tengah derasnya arus globalisasi. Agus Amarullah, M.A., seorang pensiunan Dinas Kebudayaan DIY, menambahkan, “Semoga pantun dapat terus menjadi inspirasi dan kebanggaan bangsa kita di masa depan.”

Acara ini menjadi bukti nyata bahwa tradisi budaya bisa tetap hidup berdampingan dengan kemajuan zaman, membawa pesan moral dan kebijaksanaan untuk membangun bangsa yang lebih baik.

Reporter : Purwanto

Berita Pengadaan dan Jasa Hari Ini: Peluang Baru di Berbagai Sektor