Analisis Ekonomi Ekonomi Pilihan redaksi
Home » Pasar Keuangan Indonesia Tertekan, IHSG dan Rupiah Melemah: Apa yang Terjadi?

Pasar Keuangan Indonesia Tertekan, IHSG dan Rupiah Melemah: Apa yang Terjadi?

Jakarta, (Cakrawala) – Pada pekan kedua Maret 2025, pasar keuangan Indonesia mengalami tekanan hebat yang memicu kekhawatiran di kalangan investor dan analis ekonomi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hampir 4% pada 18 Maret 2025, setelah sebelumnya sempat turun 7,1%, yang menyebabkan penghentian perdagangan sementara. Total penurunan selama setahun terakhir telah mencapai 14,8%, menjadikannya salah satu pasar dengan kinerja terburuk di dunia. Selain itu, nilai tukar rupiah melemah sekitar 2% terhadap dolar AS sejak awal tahun ini.

Faktor Penyebab Penurunan

Analis mengidentifikasi beberapa faktor utama yang mempengaruhi penurunan IHSG dan rupiah:

  1. Kebijakan Fiskal Pemerintah
    Program sosial besar-besaran yang diusulkan oleh Presiden Prabowo Subianto, dengan anggaran sekitar $28 miliar per tahun, menimbulkan kekhawatiran mengenai kesehatan fiskal negara. Meskipun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan komitmennya untuk menjaga defisit anggaran di bawah batas legal 3%, investor tetap khawatir terhadap potensi dampak kebijakan tersebut.
  2. Ketidakpastian Eksternal
    Ketidakpastian global, termasuk kebijakan tarif AS, membuat investor asing lebih berhati-hati terhadap aset-aset di pasar negara berkembang seperti Indonesia.

Pendapat Para Ahli

Ekonom dan analis pasar memberikan pandangan mereka terkait situasi ini:

  • Herditya Wicaksana, Analis PT MNC Sekuritas, menyatakan bahwa penguatan IHSG sebelumnya didorong oleh penguatan nilai tukar rupiah dan meredanya aksi jual oleh investor asing. Namun, sentimen negatif kembali muncul akibat kekhawatiran terhadap kebijakan fiskal pemerintah.
  • Dimas Krisna Ramadhani, Analis PT Indo Premier Sekuritas, mengimbau pelaku pasar untuk mencermati keputusan suku bunga Bank Sentral Jepang (BOJ) dan faktor eksternal lainnya yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG.

Tindakan Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI) berada di bawah tekanan untuk menstabilkan pasar keuangan. Keputusan suku bunga yang dijadwalkan pada 19 Maret 2025 menjadi krusial. Pemotongan suku bunga dapat melemahkan rupiah lebih lanjut, sementara mempertahankan suku bunga dapat mendukung stabilitas ekonomi.

Gejolak di pasar keuangan Indonesia mencerminkan kekhawatiran investor terhadap kebijakan fiskal pemerintah dan kondisi eksternal. Para ahli menekankan pentingnya kebijakan yang bijaksana dan koordinasi antara pemerintah dan otoritas moneter untuk menjaga stabilitas ekonomi. Pemerintah diharapkan dapat memberikan transparansi lebih lanjut mengenai kebijakan fiskal, sementara Bank Indonesia perlu mengambil langkah tepat untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan pasar modal.

Proyek Kejar Tayang Kopdes Merah Putih dan PP Era Jokowi Dibatalkan Mahkamah Agung