Pendidikan dan Kebudayaaan Regional
Home » Muhasabah Akhir Tahun: Peluncuran Buku Cahaya di Tanah Haram Karya Jabrohim di Bantul

Muhasabah Akhir Tahun: Peluncuran Buku Cahaya di Tanah Haram Karya Jabrohim di Bantul

Bantul, 30 Desember 2024 – Pendopo Prasojo dan Resto Nyangkringan menjadi lokasi bersejarah untuk perhelatan Muhasabah Akhir Tahun sekaligus peluncuran buku kumpulan puisi Cahaya di Tanah Haram karya Jabrohim. Acara yang dihadiri oleh tokoh seni, budaya, dan pendidikan ini berlangsung penuh hikmah, menandai perjalanan sastra Bantul yang telah melintasi setengah abad.

Tuan rumah, Hartadi Prasojo, membuka acara dengan sambutan yang sarat makna. Ia menggambarkan muhasabah sebagai momentum untuk menyalakan lentera kesadaran melalui sastra. “Di Bantul, sastra adalah napas, doa yang mengalir di antara kita semua,” ungkapnya.

Peluncuran buku Cahaya di Tanah Haram menjadi sorotan utama malam itu. Buku ini menggambarkan refleksi spiritual mendalam dari perjalanan umrah Jabrohim, menampilkan puisi-puisi yang penuh dimensi spiritual dan estetika. Wakil Ketua Pengurus Pusat Komunitas Seni Budaya Profetik (Kosbatik), Drs. Agus Amarulloh, M.A., menyebut karya ini sebagai perpaduan rasio, imajinasi, hati nurani, dan kesadaran spiritual yang membawa pembacanya merenungi kebesaran Sang Pencipta.

Acara ini juga menghadirkan tokoh-tokoh penting seperti Zainal Arifin, Deputy Perizinan dan Inspeksi Badan Pengawas Tenaga Nuklir; Drs. H. Sahari, mantan Kepala Dinas Pendidikan Bantul; serta Dr. Diah Uswatun Nurhayati, Ketua Yayasan Pusat Seni Budaya Profetik. Tidak ketinggalan, para seniman senior seperti Muh. Daim Rahardjo dan Kelik M. Nugroho turut memberikan apresiasi mereka terhadap karya Jabrohim.

“Muhasabah adalah refleksi, dan seni adalah jembatan untuk mendekatkan manusia kepada Tuhannya,” ujar Dr. Diah dalam sambutannya.

Kolaborasi Strategis Cakrawala Media, LeSPI, dan DPM Universitas BPD Jateng Gelar Seminar Jurnalistik, Bekali Mahasiswa Hadapi Hoaks di Era Digital

Kolaborasi seni, budaya, dan pendidikan yang tersaji dalam acara ini menegaskan pentingnya seni budaya sebagai media ekspresi, refleksi, dan pendekatan spiritual. Dengan dukungan Pendopo Prasojo dan Resto Nyangkringan, acara ini menjadi inspirasi baru untuk membangun seni budaya Indonesia yang bermakna dan transformatif.

Semangat seni dan budaya profetik yang diusung oleh Kosbatik diharapkan terus menyala, memperkaya khazanah budaya Indonesia, dan membawa kehidupan masyarakat menuju makna yang lebih luhur.