Yogyakarta, 26 Februari 2025 (Cakrawala) – Hilangnya Christopher Farrel Millenio Kusumo, mantan CEO startup Kecilin.id, terus menimbulkan tanda tanya besar. Berbagai spekulasi muncul mengenai keberadaannya, mulai dari dugaan bunuh diri hingga pelarian terencana. Dengan latar belakang kasus dugaan penipuan investasi bernilai ratusan juta rupiah dan tekanan hukum yang mengintai, apakah Farrel benar-benar menghilang secara sengaja? Ataukah ada skenario lebih kompleks yang sedang berlangsung?
Kronologi Hilang: Fakta dan Kejanggalan
Christopher Farrel terakhir kali terlihat di Pantai Parangtritis, Bantul, pada 6 Februari 2025. Barang-barang pribadinya, termasuk dompet, ponsel, uang tunai, dan delapan surat permintaan maaf, ditemukan di sekitar lokasi. Awalnya, kondisi ini memunculkan dugaan bunuh diri. Namun, tanpa ditemukannya jasad hingga saat ini, teori lain mulai berkembang bahwa Farrel mungkin melarikan diri dengan rencana matang.
Beberapa kejanggalan dalam kasus ini meliputi:
- Tidak adanya saksi yang melihat Farrel masuk ke air. Meski pantai cukup ramai saat itu, tidak ada laporan yang menyebutkan ia berjalan ke laut atau mengalami insiden tertentu.
- Barang-barang yang terlalu ‘tersusun rapi’. Biasanya, orang yang benar-benar berniat bunuh diri tidak meninggalkan banyak petunjuk dengan cara demikian.
- Tidak adanya kendaraan pribadi di lokasi. Ini menimbulkan dugaan bahwa ia diantar oleh seseorang atau menggunakan jasa transportasi umum yang sulit dilacak.
Dugaan Penipuan dan Tekanan Hukum
Farrel menghadapi tuntutan hukum atas dugaan penipuan investasi yang dilaporkan ke Polresta Sleman pada November 2024. Ia diduga menawarkan skema investasi pada proyek aplikasi lowongan kerja berbasis video pendek, yang diklaim memiliki pendanaan Rp25 miliar dari Kementerian Pertahanan. Namun, proyek tersebut tidak pernah terealisasi.
Korban dengan inisial AH dan C melaporkan bahwa mereka kehilangan uang dalam jumlah besar, dengan salah satu korban bahkan menjual enam mobil untuk berinvestasi. Kerugian total dari para korban diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Dalam kondisi tekanan besar ini, Farrel mungkin telah merencanakan upaya pelariannya sejak lama.
Hipotesis Pelarian: Ke Mana Farrel Pergi?
Melihat profilnya sebagai seorang yang paham teknologi dan strategi bisnis, kemungkinan besar Farrel tidak menghilang begitu saja tanpa perencanaan matang. Beberapa kemungkinan kota tujuan pelariannya antara lain:
1. Semarang: Kota Pelabuhan dengan Akses Mudah
- Transportasi: Mudah dijangkau melalui bus antarkota dari Yogyakarta.
- Alasan: Semarang memiliki Pelabuhan Tanjung Emas, yang bisa menjadi jalur pelarian lebih jauh.
- Strategi: Menghindari transaksi elektronik dan menggunakan kos-kosan murah untuk menghindari pelacakan.
2. Solo: Kota yang Lebih Sepi dan Aman
- Transportasi: Bisa ditempuh dengan kereta atau bus dalam waktu singkat.
- Alasan: Solo relatif lebih tenang, dengan banyak daerah pinggiran yang memungkinkan seseorang bersembunyi tanpa menarik perhatian.
- Strategi: Bersembunyi di daerah pedesaan atau komunitas yang tidak mudah diakses oleh aparat.
3. Jakarta: Menghilang di Tengah Keramaian
- Transportasi: Bisa dicapai melalui penerbangan dari Bandara YIA atau Adisutjipto, atau dengan kereta jarak jauh.
- Alasan: Jakarta memiliki populasi besar dan mobilitas tinggi, memudahkan seseorang menghilang di antara keramaian.
- Strategi: Menggunakan penginapan murah yang menerima pembayaran tunai, serta menghindari transaksi perbankan.
4. Surabaya: Gerbang Menuju Wilayah Timur
- Transportasi: Bisa dicapai dengan kereta api atau bus antarkota.
- Alasan: Kota ini memiliki Pelabuhan Tanjung Perak, yang dapat menjadi jalur menuju Kalimantan atau wilayah Indonesia Timur.
- Strategi: Menggunakan kapal kargo atau penumpang dengan identitas palsu untuk keluar dari Pulau Jawa.
5. Yogyakarta: Bersembunyi di Tempat Terdekat
- Alasan: Farrel mungkin tidak pernah meninggalkan Yogyakarta dan hanya berpindah ke daerah pedesaan atau pinggiran kota.
- Strategi: Tinggal di rumah kenalan, menyewa kamar kos, atau bergabung dengan komunitas yang sulit terlacak.
Kemungkinan Bantuan dari Jaringan Pribadi
Dengan kompleksitas kasus ini, ada kemungkinan bahwa Farrel mendapatkan bantuan dari pihak lain untuk melancarkan pelariannya. Bantuan tersebut bisa berupa:
- Transportasi: Mengantar Farrel ke lokasi yang lebih aman atau menyediakan kendaraan untuk perjalanan.
- Akses Dana: Memberikan uang tunai agar ia bisa bertahan hidup tanpa meninggalkan jejak transaksi.
- Penginapan: Menyediakan tempat tinggal sementara di kota tertentu.
Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Kasus hilangnya Christopher Farrel bukan sekadar kasus orang hilang biasa, tetapi lebih kepada dugaan pelarian terencana akibat tekanan hukum dan finansial. Besar kemungkinan ia telah menyusun strategi jauh sebelum menghilang.
Pihak kepolisian kini fokus pada:
- Memeriksa rekaman CCTV di terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan untuk mencari jejak pergerakan Farrel.
- Melacak komunikasi terakhirnya, termasuk pesan di ponsel dan transaksi keuangan sebelum menghilang.
- Mengidentifikasi kemungkinan kaki tangan, jika ada pihak yang terlibat dalam upaya pelariannya.
Masyarakat diimbau untuk segera melaporkan jika menemukan keberadaan Christopher Farrel atau mengetahui informasi terkait kasus ini.
Hingga kini, pertanyaan besar masih belum terjawab: Apakah Christopher Farrel benar-benar tenggelam di Pantai Parangtritis, atau ia kini menjalani kehidupan baru di tempat lain? Hanya waktu yang bisa mengungkap jawabannya.