Jakarta, 21 Februari 2025 (Cakrawala) – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menepis anggapan masyarakat yang tersebar melalui tagar #IndonesiaGelap, sebuah label yang kini tengah ramai diperbincangkan di media sosial. Luhut menyampaikan pernyataannya dalam acara The Economic Insights 2025 di Jakarta pada Rabu, 19 Februari 2025.
Ribuan mahasiswa juga menggelar aksi protes pada Senin, 17 Februari 2025, di Patung Kuda, Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Demonstrasi ini merupakan bentuk ketidakpuasan atas sejumlah kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat. Kritik tajam pun mengemuka terkait aturan baru penjualan elpiji 3 kg yang memicu kelangkaan gas, kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak pada gelombang PHK, serta pemangkasan tunjangan bagi dosen dan tenaga pendidik.
Dalam sambutannya, Luhut menyatakan,
“Kalau ada yang bilang itu Indonesia gelap, yang gelap kau bukan Indonesia. Jadi kita jangan terus mengeklaim sana-sini,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa meskipun Indonesia tengah menghadapi berbagai permasalahan, kondisi negara ini masih cukup baik jika dibandingkan dengan tantangan yang dihadapi negara lain. “Ada orang bilang wah di sini lapangan kerja kurang, di mana yang lapangan kerja enggak kurang? Di Amerika juga bermasalah, di mana saja bermasalah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Luhut mencontohkan langkah pemerintah dalam mengatasi isu ketenagakerjaan melalui pemberdayaan 300 generasi muda di Perum Peruri untuk mengelola program GovTech. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan komitmen pemerintah dalam mencari solusi atas masalah kekurangan lapangan kerja. Selain itu, ia menyebutkan bahwa Indonesia memiliki keunggulan demografis dengan pasar yang besar. Pada Semester I 2024, jumlah penduduk tercatat mencapai 282 juta jiwa dan diprediksi akan bertambah menjadi 300 juta jiwa pada tahun 2030.
Tagar #IndonesiaGelap sendiri mulai menggema di media sosial X sejak awal Februari 2025. Gerakan ini lahir sebagai reaksi atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada rakyat. Kritik yang menyasar berbagai isu mulai dari kelangkaan gas hingga pengurangan tunjangan menjadi pemicu aksi unjuk rasa yang meluas di sejumlah wilayah di Indonesia.
Aksi demonstrasi dan percakapan hangat di dunia maya ini mencerminkan kegelisahan masyarakat atas arah kebijakan pemerintah. Meski demikian, Luhut mengajak agar masyarakat lebih optimis dengan melihat keberhasilan dan potensi besar yang dimiliki bangsa Indonesia.
Sumber : Repelita, 19/02/2025