KENDAL (Cakrawala) – Warga di sekitar Kali Bodri Kabupaten Kendal berharap pemerintah secepatnya memperbaiki tanggul yang jebol.
Hal itu perlu segera dilakukan untuk mengantisipasi banjir susulan mengingat potensi curah hujan masih tinggi.
“Pemerintah harus sat .. set perbaiki tanggul yang jebol. Takutnya hujan masih deras, bisa saja terjadi banjir lagi,” kata Lina, warga Patebon Rabu, 22 Januari 2025.
Ia yang rumahnya berjarak sekitar 200 meter dari Kali Bodri menjadi korban banjir. Air masuk ke rumah hingga setinggi 1 meter yang mengakibatkan semua perabot, termasuk kasur basah.
Banjir juga mengakibatkan aliran listrik putus sehingga tak dapat melakukan kegiatan rumah tangga.
Selain itu warung, toko, pasar juga hingga Rabu masih terendam air sehingga tidak ada aktivitas.
“Sementara kami mengungsi, numpang di rumah kakak di Semarang,” papar Lina.
Jebolnya tanggul Kali Bodri pada Selasa 21 Januari 2025 mengakibatkan puluhan desa di Kabupaten Kendal terendam banjir.
Banjir meredam ribuan rumah warga di 23 desa yang tersebar di 4 kecamatan.
Data sementara, di wilayah Kecamatan Gemuh, banjir terjadi di Desa Cepokomulyo, Galih, Pamriyan, Sedayu, Gemuh, Tamangede dan Krompakan. Di Kecamatan Cepiring, banjir terjadi di Desa Botomulyo, Cepiring, Damarsari, Korowelang dan Pidodo.
Banjir terparah terjadi di wilayah Kecamatan Patebon, tepatnya di Desa Kebonharjo. Ketinggian banjir mencapai hingga 2 meter. Selain merendam Desa Kebonharjo, banjir juga merendam Desa Lanji, Purwosari, Kumpulrejo, Magersari, Wonosari, Bangunsari dan Kartika Jaya.
Wilayah Kecamatan Pegandon juga tak luput dari bencana banjir akibat tanggul Kali Bodri jebol.
Desa yang terendam banjir meliputi Desa Puguh, Margomulyo dan Dawungsari. (Redaksi