Sukoharjo, (Cakrawala) – Puluhan siswa SD Negeri Dukuh 03, yang berlokasi di Desa Dukuh, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, mengalami keracunan makanan pada Kamis, 16 Januari 2025. Insiden ini terjadi setelah siswa menyantap menu makan bergizi gratis yang disediakan dalam program pemerintah daerah.
Menurut Kepala Sekolah, Yudo Tri Kuncoro, makanan yang disajikan terdiri dari nasi, ayam goreng krispi, dan sayuran. “Makanan datang sekitar pukul 11.00 WIB dan langsung dibagikan kepada siswa,” ujarnya. Namun, tidak lama setelah makan siang, sekitar pukul 12.30 WIB, beberapa siswa mulai mengeluhkan gejala mual, pusing, dan muntah.
Pihak sekolah segera bertindak cepat dengan membawa siswa yang mengalami gejala ke Puskesmas Sukoharjo, yang berlokasi di Jl. Jaksa Agung R. Suprapto No.17, Kecamatan Sukoharjo. Kepala Puskesmas, dr. Endah Pratiwi, mengungkapkan bahwa total 50 siswa menerima penanganan medis akibat dugaan keracunan makanan.
“Sebagian besar anak menunjukkan gejala mual, muntah, dan pusing, namun kondisi mereka membaik setelah diberikan cairan infus dan obat anti-mual,” jelas dr. Endah. Siswa yang mengalami gejala lebih berat dirujuk ke RSUD dr. Moewardi, yang berlokasi di Jl. Kolonel Sutarto, Surakarta, untuk mendapatkan perawatan lanjutan.
Makanan dalam program makan bergizi gratis ini disuplai oleh PT Rasa Sehat Abadi. Direktur perusahaan, Budi Santoso, menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi. “Kami bertanggung jawab penuh atas kejadian ini dan siap bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki penyebab pasti keracunan. Semua bahan makanan yang kami gunakan telah melewati pemeriksaan kualitas, namun kami akan memastikan hal serupa tidak terulang,” kata Budi.
Kepala Dinas Kesehatan Sukoharjo, dr. Retno Wulandari, menyatakan bahwa dugaan awal penyebab keracunan adalah kontaminasi bakteri pada ayam goreng yang tidak diolah dengan sempurna. “Kami sudah mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium. Hasilnya akan keluar dalam tiga hari mendatang,” ungkapnya.
Sebagai langkah pencegahan, Kepala Dinas Pendidikan Sukoharjo, Drs. Hadi Wibowo, menghentikan sementara program makan bergizi gratis di seluruh wilayah kabupaten hingga evaluasi selesai dilakukan. “Kami akan memperketat pengawasan terhadap katering mitra dan memastikan semua makanan yang disajikan aman untuk dikonsumsi,” katanya.
Insiden ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua siswa. Siti Nurhayati, salah satu orang tua siswa yang terdampak, mengatakan, “Kami mendukung program ini karena tujuannya baik, tapi pengawasan harus lebih ketat. Jangan sampai kejadian seperti ini menimpa anak-anak kami lagi.”
Kasus keracunan makanan di SD Negeri Dukuh 03 Sukoharjo ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih serius dalam menjamin keamanan pangan, terutama dalam program yang melibatkan anak-anak. Pemerintah dan pihak katering diharapkan dapat memperbaiki sistem pengawasan dan kualitas makanan agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.