Krimimal Regional
Home » Isu TKW Asal Jember Ditemukan di Peti Es Pelabuhan Vietnam Dipastikan Fiktif, KBRI: Video Rekayasa AI

Isu TKW Asal Jember Ditemukan di Peti Es Pelabuhan Vietnam Dipastikan Fiktif, KBRI: Video Rekayasa AI

Jember, Cakrawala – Sebuah video menghebohkan jagat media sosial Indonesia, yang mengklaim seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Jember ditemukan hidup dalam peti es di pelabuhan Hai Phong, Vietnam. Video tersebut menyebar luas melalui kanal YouTube Berkisah dan menuai simpati serta kekhawatiran dari publik.

Namun, setelah dilakukan penelusuran oleh berbagai pihak, kabar tersebut dipastikan fiktif dan merupakan hasil rekayasa berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI).

Wartawan Cakrawala Media mengonfirmasi informasi ini langsung kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Hanoi. Dalam keterangannya, Pejabat Fungsi Protokol Konsuler, Ariella Yoteni, menyatakan bahwa pihak KBRI telah melakukan investigasi mendalam terkait video yang dimaksud.

“Kami telah menelusuri asal-usul video tersebut, dan diketahui pertama kali dipublikasikan oleh akun YouTube bernama Berkisah. Setelah ditelaah lebih lanjut, video itu merupakan hasil rekayasa AI dan tidak mencerminkan kejadian nyata,” ujar Ariella kepada wartawan Cakrawala, Selasa (14/5).

Lebih jauh, KBRI juga berkoordinasi dengan Ministry of Public Security (MPS) Vietnam—otoritas kepolisian di Kota Hai Phong, lokasi yang diklaim dalam video sebagai tempat penemuan TKW tersebut. “Pihak MPS dan DOFA (Department of Foreign Affairs) telah memastikan kepada kami bahwa tidak pernah terjadi insiden sebagaimana diberitakan dalam video tersebut,” imbuh Ariella.

Proyek Kejar Tayang Kopdes Merah Putih dan PP Era Jokowi Dibatalkan Mahkamah Agung

Sebelumnya, Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Timur, Gimbar Ombai Helawarnana, juga telah menyatakan bahwa tidak ada laporan terkait insiden tersebut baik di KBRI Hanoi maupun di KBRI Phnom Penh. “Jadi berita PMI asal Jember yang sedang viral itu fiktif ya,” tegasnya dikutip dari detik.com.

Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengonfirmasi bahwa narasi yang berkembang merupakan bagian dari cerita fiksi yang dibuat untuk hiburan. “Channel YouTube tersebut memang menyajikan konten fiksi, dan sudah mencantumkan disclaimer,” ujarnya, dikutip dari Metro TV News.

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya, terlebih yang berasal dari media sosial atau platform digital yang menyajikan konten hiburan. Masyarakat diingatkan untuk selalu merujuk kepada sumber resmi dan tidak menyebarkan informasi menyesatkan yang dapat memicu keresahan publik.