CAKRAWALA – Indonesia telah resmi menjadi anggota penuh BRICS, aliansi ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Langkah ini menandai komitmen Indonesia untuk memperkuat kerjasama dengan negara-negara berkembang dan memainkan peran lebih signifikan dalam perekonomian global.
Bergabungnya Indonesia dengan BRICS membuka peluang untuk memperluas kerjasama ekonomi, tidak hanya dengan China, tetapi juga dengan Brasil, Afrika Selatan, dan negara-negara Timur Tengah yang menjadi anggota aliansi ini.
Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), menekankan pentingnya memanfaatkan kerjasama dengan Brasil dalam bidang ekonomi restoratif dan dengan Afrika Selatan dalam pengembangan transisi energi bersih.
Namun, keputusan ini juga diiringi dengan tantangan. Muhammad Zulfikar Rakhmat, Direktur China-Indonesia Desk Celios, mengingatkan bahwa perlambatan ekonomi China dan potensi proteksionisme dagang dari Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump dapat berdampak pada stabilitas ekonomi Indonesia.
Trump sebelumnya mengancam akan memberlakukan tarif 100% pada negara anggota BRICS jika melakukan dedolarisasi.
Strategi Indonesia dalam BRICS
Untuk memaksimalkan manfaat dan memitigasi risiko, Indonesia perlu:
– Diversifikasi Kerjasama: Memperkuat hubungan dengan semua negara anggota BRICS, tidak terbatas pada China, guna mengoptimalkan peluang di berbagai sektor.
– Kewaspadaan terhadap Kebijakan Global: Memantau dan merespons secara proaktif kebijakan perdagangan internasional, khususnya yang berasal dari Amerika Serikat, untuk melindungi kepentingan nasional.
– Fokus pada Investasi Hijau: Mendorong kerjasama dalam investasi hijau dan transisi energi bersih, sejalan dengan komitmen global terhadap keberlanjutan lingkungan.
Keputusan Indonesia bergabung dengan BRICS menawarkan berbagai peluang untuk memperkuat posisi dalam perekonomian global. Namun, pemerintah perlu berhati-hati dan strategis dalam menghadapi tantangan yang muncul, terutama terkait dinamika hubungan antara negara-negara besar dan dampaknya terhadap perekonomian nasional.