Semarang, Cakrawala – Peningkatan kinerja organisasi berbasis islah growth efficacy pelaku ekonomi kreatifsektor industri fashion demikian judul disertasi yang meloloskan Pipit Sundari saat ujian sehingga menambah Doktor baru di STIE Semarang.
Gelar yang diraih oleh Dr. Pipit Sundari, SE.,M.M., dilaksanakan dalam ujian tertutup disertasi Program Studi Program Doktor Ilmu Manajemen (PDIM) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.
“Alhamdulillah tidak kena penalti, karena beasiswa dari Unissula dan bisa on time.
Membuat disertasi sejak semester 2-3, ujian dilakukan secara tertutup,” kata Pipit Sundari, Rabu (3/9/2025).
Ujian doktor yang dijalani Pipit Sundari, Selasa (2/9/2025) dengan menghadirkan penguji, di antaranya Prof. Dr. Heru Sulistyo, Dr. Budhi Cahyono, SE, M.Si.,Dr. Rahman ElJunusi, SE, MM., Prof. Dr. Widodo, SE, M.Si., Prof. Olivia Fachrunnisa, SE, M.Si, Ph.D., Dr Marno Nugroho, SE, MM. Serta Dr. Tri Wikaningrum.
“Alhamdulillah ujian dilakukan tertutup. Selain itu juga sudah ada satu artikel scopus q2 dan dua artikel book chapter terindeks scopus q3 serta satu artikel di jurnal internasional terindeks ebsco,” tambahnya.

Ketua Prodi Magister Manajemen STIE Semarang, Assoc Prof, Dr. H Rokhmad Budiyono S.Pd, M.M.dalam kesempatan terpisah menyampaikan respon positif untuk dosen-dosen di kampusnya yang terus berjuang, belajar untuk menambah ilmu, demi kemajuan pendidikan di tempat tersebut.
“Sebelumnya juga ada dosen kami yang sudah meraih gelar Doktor di kampus yang sama. Kami sungguh bangga dengan para pendidik di kampus yang terus mau belajar,” tambahnya.
Sebelumnya gelar doktor diperoleh oleh dosen STIE Semarang (Stiema) Wahyudi, S.E., M.M., yang meraih gelar doktor Ilmu Manajemen dari Program Doktor Ilmu Manajemen (PDIM) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.
Dia menyampaikan inovasi dalam dunia pemasaran tak melulu soal strategi penjualan atau ikatan pelanggan jangka panjang. Ujian disertasinya berjudul “Meningkatkan Business Performance melalui Maslahah Relationship Marketing”, didalamnya Wahyudi menyampaikan perspektif baru: mengintegrasikan nilai maslahah atau kebermanfaatan dalam praktik relationship marketing.
“Ketika perusahaan mampu menampilkan transparansi dan keadilan dalam hubungan dengan mitra, maka lahir rasa percaya dan komitmen. Ujungnya, komunikasi meningkat dan kinerja bersama juga membaik,” jelas Wahyudi secara terpisah.

“Kepercayaan yang dibangun dengan transparansi laporan, komitmen untuk bekerja sama secara adil, hingga komunikasi terbuka, itulah yang akan membuat mitra merasa dihargai. Dari situ, kinerja bisnis dapat tumbuh secara berkelanjutan,” tambahnya.
Maslahah mencakup segala sesuatu yang memberi manfaat dan mencegah kerusakan, baik jasmani maupun rohani, demi tercapainya kebahagiaan dunia dan akhirat.
Wahyudi memformulasikan empat dimensi utama maslahah dalam konteks bisnis: rational, consistence, effective, dan holistic.
Ketua Program Doktor Ilmu Manajemen FE Unissula, Prof. Dr. Widodo, SE, M.Si., yang juga menjadi tim penguji, memberikan apresiasi tinggi atas kontribusi tersebut.
“Tidak sedikit organisasi yang masih kurang bermanfaat bagi mitranya karena terlalu mementingkan diri sendiri. Penelitian ini diharapkan berkontribusi bukan hanya bagi objek penelitian, tetapi juga bagi organisasi dan perusahaan di Tanah Air,” ujarnya.