SEMARANG (Cakrawala) – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sarif Abdillah, meminta pemerintah untuk terus mendukung perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai sektor utama penggerak ekonomi di provinsi ini.
Menurutnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada 2024 mencapai 4,95%. Angka ini menunjukkan tren positif setelah sempat mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19.
“Pertumbuhan ekonomi dapat terus didorong melalui kebijakan strategis, seperti program penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Ultra Mikro (UMi),” ujar Sarif, Selasa (18/2).
Ia menekankan pentingnya pendampingan usaha bagi pelaku UMKM agar lebih mudah mengakses pembiayaan serta meningkatkan kapasitas bisnis mereka. Pasalnya, Jawa Tengah merupakan penyumbang perekonomian terbesar keempat di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 14,38%.
“UMKM telah menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Selain membuka lapangan kerja, sektor ini juga berperan dalam pengentasan kemiskinan,” tambahnya.
Namun, di sisi lain, UMKM masih menghadapi berbagai tantangan, seperti tingkat digitalisasi yang rendah, keterbatasan akses teknologi, minimnya pendampingan, serta sulitnya memperoleh modal usaha.
Sarif menegaskan bahwa pemerintah perlu terus menciptakan dan mendukung program pemberdayaan ekonomi berbasis kerakyatan melalui pembiayaan kredit pemerintah.
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sempat turun drastis menjadi -2,65% pada 2020 akibat pandemi. Namun, sejak 2021, ekonomi mulai pulih dengan pertumbuhan 3,33%, lalu meningkat menjadi 5,31% pada 2022, dan 4,97% di 2023.
Dengan adanya dukungan yang berkelanjutan, diharapkan UMKM dapat semakin berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah. (adv).