Semarang, (Cakrawala) – Hujan deras yang melanda wilayah Semarang pada Rabu (25/12) menyebabkan banjir besar setinggi 3 meter yang merendam sejumlah rumah di Dusun Kedungglatik, Candirejo, Pringapus, Kabupaten Semarang
Setidaknya sepuluh rumah dilaporkan terendam akibat luapan air yang menggenangi area tersebut. Menurut warga, banjir datang dengan cepat setelah hujan deras berlangsung selama beberapa jam.
Warga yang panik segera berusaha menyelamatkan barang-barang berharga sebelum air semakin meninggi.
“Kami tidak sempat menyelamatkan semua barang, hanya yang mudah dijangkau saja,” ujar seorang warga setempat.
Banjir ini disebabkan oleh meluapnya sungai di sekitar wilayah Kedungglatik akibat tingginya intensitas hujan. Selain itu, buruknya sistem drainase turut memperparah situasi.
Beberapa rumah bahkan hampir tenggelam sepenuhnya, memaksa penghuninya untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sejumlah laporan menyebutkan bahwa banyak warga kehilangan perabotan rumah tangga, alat elektronik, dan dokumen penting yang terendam air.
Selain kerugian material, aktivitas warga juga terganggu, terutama dalam mengakses jalan utama yang kini tertutup oleh genangan air.
Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Semarang bersama relawan dan TNI-Polri telah diterjunkan untuk mengevakuasi warga terdampak. Perahu karet dan alat berat digunakan untuk membantu proses penyelamatan dan distribusi logistik.
Pemerintah daerah juga telah mendirikan posko darurat di beberapa titik untuk memberikan bantuan berupa makanan, air bersih, dan kebutuhan dasar lainnya.
Kepala BPBD Semarang mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan.
“Kami terus memantau debit air di sungai-sungai sekitar dan telah menyiapkan langkah antisipasi jika curah hujan tinggi kembali terjadi,” jelasnya.
Peristiwa ini menambah daftar panjang bencana banjir yang terjadi di Semarang, terutama di musim hujan. Pemerintah diharapkan dapat mempercepat program perbaikan infrastruktur, termasuk normalisasi sungai dan perbaikan sistem drainase untuk meminimalkan dampak banjir di masa depan.
Masyarakat juga diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan, khususnya saluran air, guna mencegah penyumbatan yang dapat memperparah banjir. Peristiwa ini menjadi pengingat betapa pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di wilayah-wilayah rawan banjir seperti Semarang.