humaniora Regional Serba Serbi
Home » Banjir Kendal Akibat Hujan Ekstrem: Ribuan Warga Mengungsi, Satu Tewas

Banjir Kendal Akibat Hujan Ekstrem: Ribuan Warga Mengungsi, Satu Tewas

Kendal, Jawa Tengah – Hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kendal dan sekitarnya pada Selasa, 21 Januari 2025, menyebabkan banjir besar yang merendam tujuh desa di Kecamatan Patebon. Banjir ini terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Bodri, yang tak mampu menahan debit air yang terus meningkat.

Sebanyak 617 warga terpaksa mengungsi ke enam lokasi yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah, sementara ribuan lainnya masih berusaha menyelamatkan barang-barang berharga dari rumah yang terendam. BPBD Kabupaten Kendal melaporkan ketinggian air di beberapa titik mencapai dua meter. Selain itu, banjir juga menelan korban jiwa. Seorang warga dilaporkan meninggal dunia akibat tanah longsor yang terjadi di Desa Sukorejo, sementara empat orang lainnya mengalami luka-luka.

“Jumlah korban terdampak mencapai 2.366 jiwa. Kami terus berupaya melakukan evakuasi dan menyediakan kebutuhan dasar bagi warga di pengungsian,” ujar Kepala BPBD Kendal, Haryanto.

Banjir ini tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga mengganggu aktivitas masyarakat. Jalur Pantura di wilayah Patebon terputus akibat genangan air yang tinggi. Arus kendaraan dari Semarang menuju Jakarta dialihkan melalui jalur alternatif. Akibatnya, terjadi kemacetan panjang di beberapa titik.

Menurut Kapolres Kendal, AKBP Aris Yunianto, pihak kepolisian bekerja sama dengan Dinas Perhubungan telah menempatkan petugas di beberapa lokasi untuk membantu pengaturan lalu lintas. “Kami juga mengimbau pengendara untuk tetap berhati-hati dan mengikuti arahan petugas di lapangan,” kata AKBP Aris.

Pemprov Jateng Pulihkan Lahan Pertanian Seluas 512 Ha di Demak

Pemerintah Kabupaten Kendal bersama BPBD dan relawan telah mendistribusikan bantuan logistik berupa makanan, air bersih, dan perlengkapan kesehatan ke lokasi pengungsian. Dapur umum juga didirikan untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di Jawa Tengah hingga 27 Januari 2025. “Hujan dengan intensitas tinggi masih berpeluang terjadi di wilayah Kendal. Kami mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi terkini dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan longsor,” ujar Kepala BMKG Semarang, Heru Setiawan.

Pemerintah daerah berencana melakukan perbaikan tanggul Sungai Bodri sesegera mungkin. Bupati Kendal, Dico Ganinduto, menyatakan bahwa evaluasi terhadap infrastruktur sungai akan menjadi prioritas. “Kami akan memastikan tanggul yang rusak segera diperbaiki untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” tegasnya.

Di Desa Kebonharjo dan Pidodo Kulon, warga masih terisolasi karena akses jalan yang terendam air. Tim SAR dikerahkan untuk mengevakuasi warga menggunakan perahu karet. Di Desa Kalibuntu, petugas medis melaporkan adanya warga yang mulai mengalami gangguan kesehatan akibat minimnya fasilitas kebersihan di pengungsian.

Banjir di Kendal menjadi peringatan bagi semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi. Diharapkan, langkah-langkah penanganan yang cepat dan terkoordinasi dapat meminimalkan dampak lebih lanjut.

Pemprov Jateng Harap Internet Gratis Tingkatkan Perekonomian Masyarakat