humaniora Pendidikan dan Kebudayaaan Pilihan redaksi
Home » Karangturi International Choir Competition: Persahabatan Saling menghargai Keragaman Untuk Perdamaian dan Kemanusiaan

Karangturi International Choir Competition: Persahabatan Saling menghargai Keragaman Untuk Perdamaian dan Kemanusiaan

7 th Karangturi Choir International Competition, November 2025

Semarang, Cakrawala – 7 th Karangturi International Choir Competition 2025 Karangturi International Choir Competition (KICC)tak hanya gelaran kompetisi seni, juga menjadi ajang menjalin persahabatan dan menghargai perbedaan untuk perdamaian dan kemanusiaan.

Event 2 tahunan itu digelar Sekolah Nasional Karangturi pada 12-15 November 2025, di Gedung Liem Liang Peng dengan penonton lebih dari 2700 orang, yg mana lebih banyak penontonnya dari event sebelumnya.

Pada 2025 ini event tersebut merupakan penyelenggaraan yang ke-7,diikuti lebih dari 65 peserta dengan 96 penampilan. Yang mana ini lebih banyak dari event KICC 6th yang menampilkan 90 penampilan.

“Dengan tema “Ignite Friendship, Shine Humanity, event ini tidak sekadar gelaran kompetisi dan ekspresi seni,juga diharapkan dapat menjalin komunikasi serta persahabatan saling memperkaya dan menghargai keragaman,”ujar Abram Adityawarman, Panitia KICC 7th, Minggu, 16 November 2025.

Literasi Media Makin Krusial Untuk Tangkal Informasi Palsu

Menurut dia, melalui ajang dan tema yang diusung itu pada gilirannya turut menyuarakan dan menghidupkan rasa kemanusiaan, mewujudkan perdamaian, menjadi manusia bagi yang lain di tengah situasi dunia yang penuh gejolak dan masalah sosial.

Toni, Panitia KICC 7th lainnya menyebutkan, kompetisi tersebut   melombakan beberapa kategori: Children, Teenager, Equal Voices, Mixed Youth, Mixed, Music Pop/ Jazz, Musica Sacra, Folklore.

Sementara berdasarkan kategori tersebut, genre lagu yang dibawakan juga beragam dengan kekhasan dan harmoni yang ekspresif; dari lagu abad pertengahan hingga lagu modern, dari lagu rakyat/tradisional hingga lagu popular dari berbagai adat dan budaya berbagai negara.

“Inilah yang menunjukkan bahwa seni paduan suara berkembang dinamis yang tampak dengan lahirnya ragam repertoar yang bernilai dan layak diapresiasi,” katanya.

KICC 7 th menyediakan hadiah utama USD2.500, meningkat dari event sebelumnya USD2.000. Pada Event sebelumnya, Grand Champion diraih oleh Vocalista Harmonic Choir ISI Yogyakarta dengan conductor Athiya Monica.

Publik Diimbau Cek Fakta Mandiri Antisipasi Hoax

Bagi sebuah tim paduan suara yang memiliki jumlah anggota 25-40 orang, mengeksplorasi, menafsirkan, dan mewujudkan sebuah repertoar, bukanlah hal yang sederhana: ada nilai-nilai yang dihidupi; mengikuti arahan conductor, berlatih berulang, mendengarkan suara yang lain, mengolah rasa hingga harmoni tercipta.

Inilah mengapa paduan suara bukan hanya milik kalangan dewasa, tetapi juga kalangan anak-anak yang tentunya pola-pola dalam latihan paduan suara dapat diterapkan juga dalam kehidupan sehari-hari demi pendidikan karakter, disiplin, dan tanggung jawab.

Di ranah kompetisi, untuk menjaga kredibilitas dan kualitas, 7 th KICC 2025 melibatkan para juri profesional dengan reputasi yang tidak diragukan, baik dari dalam maupun luar negeri: yaitu Lee Shiak Yao (Malaysia), Agastya Rama Listya (Indonesia), Dr. Arwin Q. Tan (Filipina), Aning Katamsi (Indonesia), Agustinus Bambang Jusana (Indonesia), Ken Steven (Indonesia), Indra Listiyanto (Indonesia), dan Jude Bautista Roldan (Filipina).

Dan pada kompetisi KICC 7th ini, Grand Champion didapatkan oleh tim paduan suara Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (PSM UGM) dengan conductor Lukas Gunawan Arga Rakasiwi.(Redaksi)

Sejarah Mencatat Perangnya, “Jalan Sunyi” Mencatat Air Matanya: Novel Terbaru Ungkap Sisi Rapuh Sang Panglima Besar