GRESIK, CAKRAWALA – Semangat literasi di Desa Tirem, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, kembali hidup berkat inovasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Literasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kloter 2. Melalui program ini, anak-anak diajak untuk mengubah cerita buku menjadi karya nyata yang menyenangkan dan penuh makna.
Sebelumnya, kondisi perpustakaan desa “Tamba Pinter” di Desa Tirem mengalami penurunan minat baca dan kunjungan. Pustakawan desa, Reny Tri Rahmawati S.Kep., menyebutkan bahwa pengunjung perpustakaan menurun drastis pada tahun 2025. “Pengunjungnya dari sebulan itu bisa ditotal untuk tahun 2025 menurun karena kita juga kurang kegiatan dan juga kurangnya tenaga, jadi dalam sebulan jika ditotal pengunjungnya 10 orang,” ujarnya. Salah satu anak, Tofa, bahkan mengeluhkan kondisi buku yang kurang dan berantakan.
Menanggapi kondisi tersebut, tim KKN Literasi ITS Kloter 2 yang diketuai oleh M. Agung, Marcellino Saputra, Satrio Puji, Geraldine Ruth, Revolin Mecca, dan Chiquita Khalila, berupaya meningkatkan minat baca dan mengelola perpustakaan dengan lebih baik. Program ini juga di bawah bimbingan dosen Ibu Rizky Tetrisyanda.
Pendekatan kreatif yang diterapkan berhasil mengubah wajah perpustakaan. Pustakawan Reny mengungkapkan, “perubahan yang sangat terlihat ini ya, perpustakaan desa ini yang biasanya sepi yang cuma mungkin dari satu bulan itu Cuma 10 pengunjung. Ini saya lihat di buku tamu itu kira-kira dalam satu bulan mungkin bisa mencakup 60-70 anak, soalnya dari mahasiswa KKN ini mengadakan beberapa kegiatan yang menarik perhatian anak-anak untuk mengunjungi perpustakaan”.
Salah satu kegiatan yang paling menarik adalah proyek kincir angin. Pada 29 Juli 2025, sebanyak 20 anak diajak membuat kincir angin sederhana setelah mendengarkan pembacaan buku berjudul “Berputar-putar” di Perpustakaan Desa Tirem. Selain itu, proyek “Pohon Impian” juga dilaksanakan untuk memotivasi anak-anak. Di UPT SDN 91 Gresik, pada 1 Agustus 2025, 29 anak dari kelas 4, 5, dan 6 SD berpartisipasi menuliskan cita-cita mereka. Proyek serupa juga diadakan di TK Desa Tirem pada 2 Agustus 2025, diikuti oleh 27 anak dari TK A dan TK B.
Proyek kreatif lainnya adalah membuat boneka tangan. Pada 4 Juli 2025, 25 anak berpartisipasi dalam kegiatan ini, di mana mereka diajak membuat boneka karakter dari cerita, lalu menceritakannya kembali atau bahkan menciptakan cerita baru.
Keberhasilan program ini juga dirasakan oleh para orang tua. Ibu Reny, yang juga seorang ibu, menuturkan pengalaman anaknya. “pengalaman anak saya yang memang sering ke sini juga ya, di rumah minat bacanya lebih sering daripada sebelum kakak-kakak sekalian kesini”. Ia juga berterima kasih atas dedikasi mahasiswa KKN yang telah membacakan buku dan mengajarkan pelajaran lain, yang sangat menarik perhatian anak-anak.
Sebagai bentuk keberlanjutan program, tim KKN ITS meninggalkan panduan kegiatan lengkap yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh guru dan pustakawan desa untuk menjaga semangat literasi tetap hidup.
Artikel ini ditulis oleh Geraldine Ruth (Peserta KKN ITS)
Editor: Bastomii