MERAK (Cakrawala) – Arus mudik di Pelabuhan Merak memadat mulai Rabu (26/3/2025), terlihat dari pintu utama perjalanan menuju Pulau Sumatera.
Ribuan kendaraan pribadi dan transportasi umum telah berbaris panjang, mengantre untuk menyeberang ke pelabuhan di Selat Sunda yang menghubungkan Merak dengan Bakauheni, Lampung.
Kondisi ini membuat petugas pelabuhan, bersama dengan berbagai instansi terkait, mempercepat upaya pengelolaan dan rekayasa lalu lintas guna memastikan kelancaran arus mudik di pelabuhan yang setiap tahun menjadi titik kritis.
Data PT ASDP Indonesia Ferry, operator penyedia layanan penyeberangan, jumlah kendaraan yang melintasi Pelabuhan Merak memang telah menunjukan tanda peningkatan yang signifikan.
Dilansir Parlementaria dalam laman resmi DPR RI, Kamis 27 Maret 2025, tercatat lebih dari 4.000 kendaraan pribadi dan 1.500 bus telah melakukan perjalanan menuju Bakauheni.
Lonjakan ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan mendekatnya puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada H-3 Lebaran, yaitu 28 Maret 2025.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Gubernur Banten Wahidin Halim, telah meninjau Pelabuhan tersebut.
Masing-masing dari mereka menyatakan menyampaikan bahwa pihak berwenang telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengatasi kepadatan.
Di antaranya, strategi pengaturan waktu keberangkatan kapal, penambahan armada, dan penerapan rekayasa lalu lintas seperti one way dan contraflow di beberapa titik menuju pelabuhan, akan diterapkan guna memastikan proses penyebrangan berlangsung lebih efisien.
Selain itu, memaksimalkan kapasitas penyeberangan, PT ASDP juga telah menambah jumlah keberangkatan kapal dari 30 kapal menjadi 45 kapal per hari.
Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses antrean kendaraan yang hendak menyeberang ke Lampung.
Demi menjaga kenyamanan dan keselamatan pemudik, pihak pelabuhan telah menambah fasilitas pendukung seperti pos kesehatan, toilet darurat, dan tempat istirahat sementara yang dilengkapi dengan pendingin udara.
Tidak hanya itu, pihak keamanan juga dilibatkan secara maksimal untuk menjaga ketertiban dan menghindari kerumunan yang berlebihan.
Polisi dan TNI telah disiagakan di sejumlah titik rawan kemacetan dan di dalam area pelabuhan untuk memastikan tidak ada kejadian yang mengganggu kelancaran mudik.
Sementara itu, di sekitar area pelabuhan, berbagai layanan publik juga telah disiapkan, termasuk tenda darurat, apotek keliling, dan kantong parkir yang luas untuk menampung kendaraan pemudik yang menunggu giliran penyeberangan.
WBahkan, bantuan bahan bakar minyak (BBM) tersedia untuk kendaraan yang kehabisan bahan bakar selama antre di pelabuhan.
Selain kendaraan pribadi, jumlah kendaraan listrik yang melintasi pelabuhan juga menunjukkan angka yang semakin meningkat.
Untuk mendukung kendaraan listrik, telah disediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sekitar area pelabuhan, memberikan kemudahan bagi pemudik yang menggunakan kendaraan ramah lingkungan.
Kementerian Perhubungan diketahui telah menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan transportasi umum seperti bus antarkota, yang sudah disiapkan untuk menampung pemudik yang tidak ingin menggunakan kendaraan pribadi.
Upaya ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan kendaraan pribadi di jalan dan di pelabuhan.
Kepala PT ASDP Merak Edi Suripto juga mengingatkan pemudik untuk selalu memperhatikan kondisi fisik dan tidak terburu-buru dalam perjalanan. Baik Basarnas dan Kementerian Kesehatan juga terus memantau potensi gangguan cuaca dan kondisi darurat kesehatan di pelabuhan.
Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan pemudik bisa merasakan perjalanan yang lebih aman dan nyaman menuju kampung halaman.
Dengan berbagai langkah yang diambil di Pelabuhan Merak diharapkan dapat mengurangi potensi kemacetan dan mempercepat proses penyeberangan, agar pemudik dapat sampai dengan selamat di destinasi masing-masing. (Redaksi)