SEMARANG (Cakrawala) – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan di tahun pertama akan fokus pada mempercepat pembangunan infrastruktur.
Hal itu disampaikan dalam rapat perdana bersama seluruh pimpinan OPD di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (3/3).
Dia menekankan bahwa infrastruktur yang baik akan menjadi fondasi bagi program prioritas di tahun-tahun berikutnya.
Salah satu fokus utama adalah perbaikan jalan, terutama menjelang arus mudik dan balik Lebaran 2025. Ahmad Luthfi menargetkan perbaikan infrastruktur jalan selesai dalam dua pekan.
“Kami tidak ingin ada keluhan dari pemudik. Rapat ini harus menghasilkan langkah cepat dan dalam dua minggu semua jalan harus tuntas,” tegasnya.
Selain jalan, pembangunan infrastruktur pendidikan juga menjadi prioritas. Dari 2.600 sekolah di Jateng, sekitar 600 gedung mengalami kerusakan dan 1.000 ruang kelas memerlukan perbaikan. Gubernur berkomitmen mengalokasikan anggaran pendidikan 20% agar tepat sasaran.
Di sektor pertanian, Ahmad Luthfi menargetkan peningkatan sistem irigasi untuk menunjang swasembada pangan nasional. Ia menegaskan bahwa ketersediaan embung dan waduk harus diimbangi dengan saluran air yang memadai.
“Embung dan waduk sudah ada, tapi kalau irigasi tidak siap, itu sama saja bohong,” ujarnya.
Selain itu, infrastruktur jembatan, teknologi data, serta penguatan sumber daya manusia juga akan digarap. Ia menyoroti perlunya kurikulum pendidikan yang menyiapkan siswa agar siap masuk dunia kerja.
Untuk memastikan program berjalan di tingkat daerah, mulai 4 Maret 2025, Ahmad Luthfi akan melakukan kunjungan ke 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
“Ini bukan soal gaya-gayaan, tapi memastikan program akselerasi berjalan hingga ke desa,” ungkapnya.
Pembangunan infrastruktur ini menjadi langkah awal sebelum beralih ke program prioritas lain. Tahun 2026, Jateng akan diperkuat sebagai lumbung pangan nasional. Tahun 2027, fokus pada pengembangan pariwisata berkelanjutan dan ekonomi syariah. Tahun 2028, pemerataan ekonomi berbasis potensi desa dan industri, hingga akhirnya pada 2029, Jateng ditargetkan menjadi daerah dengan daya saing tinggi.
Di akhir arahannya, Ahmad Luthfi menegaskan bahwa seluruh ASN harus bekerja demi kepentingan rakyat.
“Saya tidak peduli kucing putih atau hitam, yang penting bisa menangkap tikus,” katanya, mengibaratkan bahwa yang utama adalah hasil kerja yang nyata.
Sekda Jateng Sumarno menegaskan bahwa ASN Pemprov Jateng siap bekerja sesuai arahan gubernur.
“ASN adalah abdi masyarakat, ini menjadi mindset kami,” ujarnya. (Redaksi)