Artikel Opini Opini Pilihan redaksi
Home » Menambang Solusi Palsu: Polemik JETP dalam Kasus Proyek Geothermal Ijen

Menambang Solusi Palsu: Polemik JETP dalam Kasus Proyek Geothermal Ijen


JAKARTA (Cakrawala): Center of Economic and Law Studies (CELIOS), pekan ini merilis kajian proyek PLT/geotermal Ijen dan pengaruhnya terhadap perekonomian. Berikut petikannya:

IMPLEMENTASI program Just Energy Transition Partnership (JETP), yaitu proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Blawan-Ijen di Jawa Timur mendapat pendanaan besar, termasuk US$126 juta dari DFC.

Namun, sebuah studi lapangan mengungkapkan bahwa pelaksanaannya tidak sesuai dengan prinsip “berkeadilan” yang dijanjikan, seperti yang tercantum dalam dokumen JETP.

Studi ini mencatat ketidaksesuaian antara dokumen AMDAL dan kenyataan di lapangan, terutama terkait transparansi sosialisasi yang hanya dilakukan kepada Forum Kepala Desa, bukan kepada warga secara langsung.

Kematian dr. Marwan al-Sultan: Tragedi di Tengah Deru Bom dan Derita Gaza

Selain itu, meski ada kerugian sosial-ekonomi yang dialami warga, saluran pengaduan dan permohonan mediasi dari masyarakat terhadap perusahaan tidak ditindaklanjuti.

PLTP Ijen  menciptakan ketimpangan ekonomi, di mana sebagian besar manfaatnya tidak dinikmati oleh masyarakat sekitar, yang malah menanggung kerugian akibat kerusakan lingkungan dan hilangnya lahan pertanian.

Kerugian ekonomi yang ditimbulkan diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Proyek ini, yang seharusnya membawa manfaat energi terbarukan, justru memperburuk keadaan sosial-ekonomi dan ekologis bagi warga di sekitar Pegunungan Ijen.

Diperlukan perhatian lebih dalam implementasi JETP agar prinsip keadilan benar-benar terwujud, dengan kompensasi yang adil dan keterlibatan masyarakat yang lebih nyata. (Redaksi)

Fadil Imran di Pusaran Kritik: Jabatan Ganda dan Tata Kelola