Pati (Cakrawala) — bawah langit cerah Desa Wedarijaksa, Pati, Minggu pagi itu, Lapangan Jongke mulai dipenuhi tawa dan sorak sorai anak-anak dari Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Rio dan Brimob Pati. Mereka berkumpul dengan penuh semangat, mengenakan seragam sepak bola kebanggaan masing-masing. Wajah-wajah polos penuh antusiasme itu seakan tak sabar menanti kesempatan langka yang akan segera dimulai—berlatih bersama para pelatih dan pemain senior Persipa Pati dalam Coaching Clinic yang digagas oleh PT Pegadaian.
Muhammad Jalu Rajasa, perwakilan Pegadaian area Pati, berdiri di sisi lapangan dengan senyum lebar. Ia memperhatikan satu per satu anak yang memulai pemanasan. “Semoga ini jadi awal dari banyak bakat hebat di masa depan,” gumamnya sambil mengangguk pelan. Kegembiraan di wajah anak-anak itu tak bisa disembunyikan. Mereka tahu, ini bukan sekadar pelatihan biasa—ini adalah momen yang mungkin akan dikenang sepanjang hidup.
M. Sabillah, salah satu pemain senior Persipa Pati, mengumpulkan anak-anak di tengah lapangan. Dengan suara hangat dan penuh semangat, ia berkata, “Siapa yang ingin jadi pemain tim nasional?” Serentak, tangan-tangan kecil itu terangkat tinggi, mata mereka berbinar penuh harapan. “Kalau begitu, hari ini kita mulai dengan dasar yang penting: disiplin dan kerja keras,” lanjut Sabillah.
Mereka memulai dengan latihan dasar: operan, kontrol bola, dan tembakan ke gawang. Setiap instruksi dari pelatih disambut dengan semangat membara. Ada yang terjatuh saat mengejar bola, namun dengan cepat bangkit lagi, tertawa tanpa rasa putus asa. Di sudut lapangan, Jalu mengamati semuanya dengan mata berbinar. “Inilah alasan kami mengadakan ini,” katanya lirih. “Bukan hanya tentang keterampilan, tapi tentang membangun karakter.”
Tak hanya di lapangan, Pegadaian Peduli juga telah menggelar beberapa kegiatan lain selama tiga hari di Pati. Jumat lalu, mereka memulai dengan program penghijauan di halaman Stadion Joyokusumo. Pohon-pohon muda ditanam dengan harapan tumbuh bersama semangat anak-anak Pati. Kemudian, ada sosialisasi UMKM bersama Suporter Patifosi, mengingatkan bahwa sepak bola juga bisa menjadi jembatan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil.
Saat Coaching Clinic mendekati akhir, anak-anak berkumpul bersama pelatih dan pemain untuk sesi foto. Salah satu anak, dengan wajah lelah namun bahagia, berbisik pada temannya, “Aku ingin jadi seperti Kak Sabillah nanti.” Sementara itu, Sabillah menatap mereka dengan penuh harapan. “Semoga ada di antara kalian yang akan membela Indonesia,” katanya.
Hari itu berakhir dengan tawa, peluh, dan cerita. Bagi Pegadaian, ini bukan hanya sekadar program CSR—ini adalah investasi masa depan. Bagi anak-anak itu, ini adalah langkah pertama menuju mimpi besar. Dan bagi Kabupaten Pati, ini adalah awal dari cerita baru tentang harapan, semangat, dan cita-cita yang tak pernah padam.
Reporter : Purwanto